65 research outputs found

    Association between circulating adiponectin levels and polycystic ovarian syndrome

    Get PDF
    Background: Low adiponectin levels in polycystic ovarian syndrome (PCOS) have been largely attributed to obesity which is common among these patients. In addition, evidence also suggests that low adiponectin in PCOS may be related to insulin resistance (IR) in these women. However, studies on the role of adiponectin in younger and lean patients are limited. Therefore, the aim of the present study was to examine the association of adiponectin levels in young and lean women with PCOS.<p></p> Methods: A case–control study was conducted at the Dow University of Health Sciences, Karachi, Pakistan. Cases were 75 patients of PCOS with Body Mass Index (BMI) &23 aged 16–35 years and 75 healthy age and BMI matched controls were selected from family and friends of the cases. Demographic details, family history and past medical history were obtained through interview by a physician. Anthropometric measurements included weight and height of the participants. Fasting glucose, total cholesterol, high-density lipoprotein (HDL), insulin, adiponectin, and androgen levels were determined. IR was calculated using homeostasis model assessment for insulin resistance (HOMA-IR). Logistic regression models were used to assess the association between adiponectin and PCOS after adjusting for co-variates.<p></p> Results: On multivariable analysis, PCOS cases were 3.2 times more likely to have low adiponectin level (OR = 3.2, 95% CI 1.49-6.90, p-value 0.003) compared to the controls after adjustment for age, BMI, family history, marital status, total cholesterol, HDL level and IR. Females with a family history of PCOS were significantly more likely to have lower adiponectin (OR = 3.32, 95% CI 1.27-8.67, p-value 0.014) compared to those who did not have a family history of PCOS. The associations of IR and family history with low adiponectin level also remained statistically significant after adjustments for covariates.<p></p> Conclusion: Serum adiponectin levels are independently associated with PCOS and are only partly explained by IR. Adiponectin level may serve as a potential independent biomarker for diagnosis of PCOS in young and lean women with fewer symptoms, or women with a family history of PCOS

    Dynamic imaging of coherent sources reveals different network connectivity underlying the generation and perpetuation of epileptic seizures

    Get PDF
    The concept of focal epilepsies includes a seizure origin in brain regions with hyper synchronous activity (epileptogenic zone and seizure onset zone) and a complex epileptic network of different brain areas involved in the generation, propagation, and modulation of seizures. The purpose of this work was to study functional and effective connectivity between regions involved in networks of epileptic seizures. The beginning and middle part of focal seizures from ictal surface EEG data were analyzed using dynamic imaging of coherent sources (DICS), an inverse solution in the frequency domain which describes neuronal networks and coherences of oscillatory brain activities. The information flow (effective connectivity) between coherent sources was investigated using the renormalized partial directed coherence (RPDC) method. In 8/11 patients, the first and second source of epileptic activity as found by DICS were concordant with the operative resection site; these patients became seizure free after epilepsy surgery. In the remaining 3 patients, the results of DICS / RPDC calculations and the resection site were discordant; these patients had a poorer post-operative outcome. The first sources as found by DICS were located predominantly in cortical structures; subsequent sources included some subcortical structures: thalamus, Nucl. Subthalamicus and cerebellum. DICS seems to be a powerful tool to define the seizure onset zone and the epileptic networks involved. Seizure generation seems to be related to the propagation of epileptic activity from the primary source in the seizure onset zone, and maintenance of seizures is attributed to the perpetuation of epileptic activity between nodes in the epileptic network. Despite of these promising results, this proof of principle study needs further confirmation prior to the use of the described methods in the clinical praxis

    Pelatihan Keterampilan Berpidato pada Santri TPA Masjid An-Nur Malangjiwan

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk memaparkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat prodi Bahasa dan Sastra Arab fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta berupa pelatihan keterampilan berpidato yang dilaksanakan di Masjid An-Nur Malangjiwan kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar. Pengabdian kepada masyarakat ini diadakan pada tanggal 17-19 Maret 2022. Dalam pelaksanaannya pengabdian ini diawali dengan penyampaian materi kepada para peserta yaitu santri TPA Masjid An-Nur Malangjiwan. Selanjutnya diadakan pelatihan yang didampingi oleh tim PKM BSA kepada santri TPA Masjid Malangjiwan. Permasalahan yang ditemui sebelum diadakan pelatihan yaitu santri belum pernah mendapatkan pelatihan keterampilan berpidato. Padahal santri-santri ini diharapkan sebagai pelanjut generasi umat yang mahir dan terampil menyampaikan pesan-pesan keagamaan di depan umum. Setelah disampaikan materi seputar pidato dengan metode ceramah dan diskusi, para santri akan difasilitasi untuk mempraktekkan kemampuan berpidato. Oleh karena itu, santri memiliki kemampuan tidak hanya materi keagamaan tapi juga terampil menyampaikan di depan publik. Pelatihan keterampilan berpidato ini diharapkan menghasilkan komunitas yang mengerti dan terampil dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan di depan publik

    The Problems in Translating A Short Story "Arinillah" by Taufik Hakim in Terms of Grammar

    Get PDF
    The problem in this study is the problem of grammar contained in the translation of a collection of short stories Arinillah by Taufik Hakim. This study aims to determine the number of grammatical issues and the types of grammatical problems in the translated text of Arinillah's short story with the theme of love. This research is included in library research with the primary data in the form of words, sentences, and expressions contained in Arinillah's short story collection. The data obtained were then categorized according to their type and then analyzed. From the study results, it was found that there were grammatical problems at the level of phrases and sentences contained in four short stories with the theme of love. This study resulted in 63 grammatical problems in translating a collection of short stories by Taufiq Al-Hakim arinillah. The issues can be classified into several types: tarkib washfi, tarkib idhafi, atahf mathuf, taukid, simple sentences, complete sentences, and complex sentences

    PENERAPAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN JUZ ‘AMMA DI MADIN AL-MAKMUR 2 BANARAN KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    ABSTRAK Neni Isnawati, 2017, Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran Hafalan Juz ‘amma di Madin Al-Makmur 2 Banaran kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2016/2017, Skripsi: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing: H. Shofwan Anwar Abdul Rauf, M.A. Kata Kunci: Metode Drill, Pembelajaran Hafalan Juz „amma. Pembelajaran hafalan juz „amma ini dianggap sebagai pembelajaran yang efektif sebagai tahap awal belajar menghafal Al-Qur‟an. Pembelajaran ini dapat diterapkan pada segala usia, salah satunya adalah diterapkan pada usia anak-anak. Usia anak-anak memiliki daya ingatan yang kuat meskipun mereka belum bisa membaca ataupun mengenali huruf hijaiyah. Metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran hafalan pada anak-anak adalah metode drill. Pembelajaran dengan metode drill ini memberikan pengaruh positif terhadap para santri. Terbukti di Madin Al-Makmur 2 Bnaran Kalijambe Sragen ini, ketika para santri mengikuti proses pembelajaran hafalan juz „amma hal ini dapat terlihat ketika dalam pembelajaran Qur‟an para santri terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran hafalan. Meskipun mereka masih banyak yang belum bias membaca Al-Qur‟an maupun mengenal huruf hijaiyah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Tempat penelitian di Madin Al-Makmur 2 Banaran Kalijambe Sragen pada bulan Desember 2016 sampai bulanj Juli 2017. Subyek penelitian ini adalah ustadzah,dan santri. Informan penelitian ini adalah kepala Madin Al-Makmur 2 Banaran Kalijambe Sragen. Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk mengetahui kebasahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode driil dalam pembelajaran hafalan juz „amma dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: tahap awal yakni persiapan di mana ustadzah mempersiapkan target hafalan yang nantinya harus dicapai oleh santri pada masing-masing tingkatan kelas. Tahap kedua yakni tahapan pelaksanaan pembelajaran hafalan juz „amma pada masing-masing kelas yang dibimbing langsung oleh ustadz/ustadzah yang mengajar. Tahap ketiga yakni tahap evaluasi dilakukan pada akhir proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan

    MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN DI SEKOLAH TAHFIDZ TINGKAT DASAR (STTD) TABAROK SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Get PDF
    Masalah penelitian ini adalah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran Tahfidz Al Qur‟an yang dipakai oleh guru belum sepenuhnya dioptimalkan, guru belum dapat mengoptimalkan pembelajaran Tahfidz Al Qur‟an, dan pengelolaan pembelajaran yang kurang efektif dikarenakan masih adanya guru yang tidak membuat target mingguan, masih banyaknya siswa yang belum mencapai target hafalan yang ditentukan oleh guru dan koordinator pembelajaran tahfidz Al Qur‟an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan manajemen pemelajaran Tahfidz Al Qur‟an di STTD Tabarok Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dilakukan di STTD Tabarok Surakarta pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2017. Subyek penelitian ini adalah guru tahfidz Al Qur‟an kelas juz 30 1C di dukun informan yaitu kepala sekolah, waka kurikulum, coordinator tahfidz Al Qur‟an di STTD Tabarok Surakarta data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diperiksa dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode, selanjutnya di analisis dengan model interaktif dengan tiga tahapan yaitu melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam perencanaan pembelajaran Tahfidz Al Qur‟an kelas juz 30 1C di STTD Tabarok Surakarta tahun ajaran 2017/2018, Guru tahfid Al Qur‟an hanya membuat target mingguan yang di tuliskan di dalam buku ziyadah tahfidz, sedangkan rincian dari langkah-langkah pembelajaran dalam bentuk RPP yang di buat pada awal semester yang di gunakan untuk satu semester. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan metode Dzikroni sebagai nada dan metode talaqqi. Dalam pemanfaatan media guru belum bisa memaksimalkan media. Sedangkan evaluasi dilakukan guru tahfidz Al Qur‟an dengan cara setoran mingguan, setoran mid semester dan setoran semesteran

    PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA USIA LANJUT DENGAN BUKU “7 ½ JAM BISA MEMBACA AL-QUR’AN METODE TSAQIFA” DI DUKUH SUMBERAGUNG BULU SUKOHARJO TAHUN 2017

    Get PDF
    Ristyana Apri Rahmawati, 2017, Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an pada Usia Lanjut dengan Buku “7 ½ Jam Bisa Membaca Al-Qur‟an” di Dukuh Sumberagung Bulu Sukoharjo Tahun 2017, Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Surakarta. Pembimbing: H. Shofwan Anwar Abdul Rauf, M.A Kata Kunci: Pembelajaran Membaca Al-Qur‟an, Usia Lanjut, dan Buku “7 ½ Jam Bisa Membaca Al-Qur‟an” Saat ini banyak lanjut usia yang selalu taat menjalankan ibadah sholat 5 waktu, namun tidak bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Bacaan sholatnya hanya sekedar hafalan saja. Seharusnya, semakin mereka berumur semakin mereka bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Namun kenyataannya bahwa masih banyak lanjut usia yang tidak bisa membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar bahkan buta huruf Arab. Maka dari itu saat ini telah banyak buku pegangan yang dapat memudahkan para lanjut usia untuk bisa membaca Al-Qur‟an. Salah satu buku pegangan yang dapat memudahkan para lanjut usia yaitu buku “7 ½ Jam Bisa Membaca Al-Qur‟an”, yang disajikan secara praktis dan simpel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Qur‟an pada usia lanjut dengan buku “7 ½ Jam Bisa Membaca Al-Qur‟an” di dukuh Sumberagung Tahun 2017 dan apa saja kendala dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dilaksanakan di Mushola Nurul Hikmah Sumberagung Bulu Sukoharjo pada bulan Januari - Mei 2017. Subjek penelitian ini adalah ustadz Hardi selaku pengajar di Mushola tersebut. Sedangkan informannya yaitu Takmir Mushola Nurul Hikmah dan santri lanjut usia pembelajaran membaca Al-Qur‟an. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui keabsahan data dengan triangulasi sumber. Data dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dilaksanakan setiap hari Minggu pada saat ba‟da Maghrib sampai waktu masuk sholat Isya‟ yang terdiri dari 28 santri lanjut usia. Pembelajaran dilaksanakan secara klasikal atau bersama-sama. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan 3 tahapan yaitu: pertama, pembukaan. Ustadz mengucap salam dan membaca al-fatihah bersama-sama. Kedua, kegiatan inti. Ustadz menambah materi dengan menuliskan huruf hijaiyah di papan tulis kemudian ustadz menjelaskan bagaimana pengucapan hurufnya. Jika sudah paham maka ustadz melanjutkan menjelaskan bentuk huruf hijaiyah dan perubahannya. Ketiga, penutup. Ustadz dan para santri lanjut usia mengucap hamdalah bersama-sama dan diakhiri dengan Ustadz mengucapkan salam. Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah, tanya jawab, dan metode drill. Adapun evaluasi yang digunakan ustadz adalah evaluasi harian, tetapi tidak tertulis

    Empowering Communities on the Feasibility of Local Chicken Livestock Business in South Sulawesi Province, Indonesia

    Get PDF
    This study aims to determine the level of business feasibility and the number of local chicken production resulting in a breakeven point in the organic chicken business in the Gowa Regency and Maros Regency of South Sulawesi Province. The total population of local chicken businesses that spread in the regencies of Gowa and Maros was as many as 584 people. Using the Slovin formulation and determining the number of samples in each Subdistrict in two regencies using a proportional sampling technique. Data collection techniques were conducted using documentation, observation, and questionnaire techniques. The analysis tools used are revenue cost ratio (R/C ratio), benefit-cost ratio (B/C ratio), and breakeven point based on cost approach, price, revenue, and business revenue. The conclusions of the research are: generally, local chicken businesses in Gowa and Maros districts have a feasibility level according to the recommended cost ratio (R/C ratio) and benefit-cost ratio (B/C ratio) which is above number one. The number of production at the time of break-even is as much as 40 chickens per month. Keywords: Revenue cost ratio; Benefit-cost ratio; Break-even point; Livestock business, Poultry farming

    Kalosara Revitalization as an Ethno-Pedagogical Media in the Development of Character of Junior High School Students

    Get PDF
    The aims of the research are (1) to identify types of character through kalosara revitalization as an ethno-pedagogical media in social sciences (IPS) learning at junior high school (SMP), (2) to develop strategy of kalosara revitalization as an ethno-pedagogical media in the development of characters of students, and (3) to develop a model of student character education through kalosara revitalization in IPS learning in SMP as an ethno-pedagogical media. The research is conducted through naturalistic approach. The research subjects are social science teachers at the junior high school, junior high school principals, and local public figures. Data collection is conducted at SMP Negeri 1 Wawotobi representing a heterogenous student group. Data was collected qualitatively using domain and taxonomy analysis models. Research result indicates that: (a) there are 74 values identified and distributed in 18 types of character that can be developed through kalosara revitalization as an ethno-pedagogical media in social sciences learning in junior high school, (b) kalosara revitalization strategy, as an ethno-pedagogical media in the development of characters, is conducted in form of integration in each theme and sub-theme in the syllabus of social sciences subject, (c) The character education development model through kalosara values as an ethno-pedagogical media indicates that there are three strengths of the model, i.e.: it elevates the local culture into national culture, it is a scientific model, and it is easy to understand and implement by teachers and students. Keywords: revitalization, kalosara, ethno-pedagogy, value, characte
    • …
    corecore